Breaking News

AMP Aceh Barat Tolak Intervensi Pihak Luar dalam Polemik Tambang: “Jangan Ajari Kami Cara Bertikai”

AMP Aceh Barat Tolak Intervensi Pihak Luar dalam Polemik Tambang: “Jangan Ajari Kami Cara Bertikai”

Editor: Gajahputihnews.com
Aceh Barat - Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) Aceh Barat menanggapi tegas polemik antara pemerintah daerah dan salah satu perusahaan tambang batubara di wilayah tersebut, yang kini diduga merembet hingga pelaporan Bupati ke Mabes Polri. Dalam pernyataan resmi pada Sabtu (5/7/25), AMP menilai campur tangan pihak luar justru memperkeruh suasana dan tidak mencerminkan itikad baik.

Ketua AMP, Indra Jeumpa, menyayangkan adanya pihak luar yang mendorong nama Nurcholis sebagai mediator dalam konflik tersebut. Menurutnya, tokoh yang pernah melontarkan kritik tajam terhadap Bupati Aceh Barat tidak layak dijadikan penengah.

“Bagaimana mungkin seseorang yang pernah menyerang bupati tiba-tiba ditawarkan jadi mediator? Itu bukan jalan damai, melainkan justru memperkeruh,” tegas Indra, yang juga mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UTU.

Indra menambahkan, masyarakat Aceh Barat tidak memerlukan pihak eksternal untuk menjadi penengah, karena telah memiliki tokoh-tokoh lokal yang memahami konteks sosial dan politik setempat.

“Aceh Barat punya tokoh sendiri. Jangan ajarkan kami cara-cara penyelesaian konflik yang tidak sesuai dengan adat dan etika kami,” ujarnya.

AMP juga mendesak Bupati untuk menempuh jalur hukum apabila perusahaan terbukti tidak berniat menyelesaikan persoalan secara musyawarah, terutama jika terdapat dugaan penyalahgunaan dana CSR dan pemanfaatan aset daerah yang merugikan masyarakat.

“Jika ada indikasi pelanggaran, jangan ragu ambil langkah hukum. Ini bukan hanya soal pemerintah, ini soal hak masyarakat yang harus dilindungi,” kata Indra.

AMP turut menyerukan kepada seluruh pihak, khususnya dari luar daerah, untuk tidak mengeluarkan pernyataan provokatif yang dapat memicu kegaduhan dengan tidak menghormati nilai musyawarah dan etika publik yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh Barat.

“Kami ingin stabilitas, bukan konflik. Jangan jadikan Aceh Barat ladang adu pengaruh dan kepentingan,” tutupnya.

Pernyataan ini menegaskan posisi AMP sebagai elemen masyarakat sipil yang berdiri untuk menjaga kedaulatan, keharmonisan sosial, dan kearifan lokal dari intervensi pihak yang tidak memahami konteks daerah. (**) 

© Copyright 2022 - GAJAH PUTIH NEWS.COM