Panorama Kopi Resmi Dibuka di Jantung Wisata Sabang, Dihadiri Tokoh Kunci Aceh–Sabang, Siap Jadi Episentrum Ekonomi & Destinasi Baru Kota Sabang
Mediagajahputihnews.com | Wilayah Pulau Weh
SABANG —| 25 Desember 2025-| Denyut baru perekonomian dan pariwisata Kota Sabang resmi dimulai. Grand Opening Café “Panorama Kopi”, yang berlokasi strategis di kawasan Pantai Menara Tugu Merah Putih, Kota Sabang, pada Rabu, 25 Desember 2025, dan langsung menyedot perhatian publik serta tokoh-tokoh penting Aceh dan Sabang.
Peresmian café berkonsep panorama laut ini tidak sekadar seremoni, tetapi menjadi penanda lahirnya ruang ekonomi, sosial, dan wisata baru yang diyakini mampu memperkuat posisi Sabang sebagai gerbang wisata unggulan Aceh dan Indonesia.
Acara grand opening berlangsung penuh keakraban, Kehadiran Anggota DPRA Aceh, Nazaruddin,S,Kom Beliau Mantan Wali Kota Sabang, Dua Mantan Sekretaris Daerah Kota Sabang, Zakaria,Sopyan Adam,Ketua DPRK Sabang, Magdalaina beserta anggota DPRK Sabang,Anggota Dewan Pengawas BPKS Sabang, Muhammad Isa,perwakilan instansi pemerintah, pengurus PA/KPA wilayah Sabang,TNI/Polri,unsur organisasi masyarakat, calon Keuchik Pilih Gampong Balohan, Abdullah Imum,E,Sos.,Calon Terpilih Paya Seunara,Azhar Bin Abdul Wahab BSA,tokoh masyarakat, hingga warga Sabang dari berbagai kalangan.
Kehadiran lintas unsur ini menegaskan bahwa Panorama Kopi bukan sekadar usaha kuliner, melainkan ruang strategis yang mempertemukan ide, kebijakan, aspirasi masyarakat, serta denyut ekonomi rakyat.
Pemilik: Panorama Kopi Dibangun untuk Rakyat, Ekonomi, dan Wisata Sabang
Dalam sambutannya, pemilik Café Panorama Kopi, Bapak Abdul Mutalib Rahman, S.E., yang juga merupakan Anggota DPRK Sabang, Menyampaikan rasa syukur ke hadirat Allah SWT serta apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung berdirinya café tersebut.
Ia menegaskan bahwa Panorama Kopi lahir dari komitmen untuk membangun Sabang dari sektor riil, dengan menghadirkan ruang usaha yang produktif, terbuka, dan berkelanjutan.
“Panorama Kopi kami rancang bukan hanya sebagai tempat minum kopi, tetapi sebagai ruang pertemuan gagasan, silaturahmi, dan penggerak ekonomi masyarakat. Kami ingin café ini memberi manfaat nyata—menciptakan lapangan kerja, menghidupkan UMKM, dan memperkuat daya tarik wisata Sabang,” tegas Abdul Mutalib Rahman.
Ia juga menekankan bahwa lokasi café yang berada tepat di kawasan Pantai Menara Tugu Merah Putih merupakan simbol kuat—menggabungkan keindahan alam, nilai sejarah, dan semangat kebangsaan dalam satu titik strategis.
Ruang Dialog, Wisata, dan Pertumbuhan Ekonomi
Pantauan di lapangan menunjukkan suasana yang sarat makna. Para tokoh Aceh dan Sabang tampak terlibat dalam dialog hangat dan diskusi strategis, mencerminkan fungsi café sebagai ruang publik modern yang mendukung komunikasi lintas sektor.
Dengan panorama laut Sabang yang terbentang luas, Panorama Kopi menawarkan nilai tambah wisata—bukan hanya rasa kopi, tetapi pengalaman, suasana, dan identitas lokal yang kuat. Konsep ini dinilai sejalan dengan arah pengembangan pariwisata Sabang yang berbasis alam, budaya, dan ekonomi kreatif.
Sejumlah tamu undangan menyampaikan apresiasi atas kehadiran Panorama Kopi. Mereka menilai café ini memiliki nilai strategis jangka panjang, baik sebagai magnet wisatawan maupun sebagai simpul pergerakan ekonomi masyarakat pesisir.
Simbol Kebangkitan Ekonomi Lokal
Lebih jauh, grand opening Panorama Kopi dipandang sebagai contoh konkret sinergi antara pelaku usaha, wakil rakyat, pemerintah, dan masyarakat. Kehadiran usaha berbasis lokal di titik wisata unggulan dinilai mampu mempercepat perputaran ekonomi serta memperkuat citra Sabang sebagai kota yang ramah investasi dan inovatif.
Dengan dibukanya Panorama Kopi, Kota Sabang kembali menegaskan diri sebagai daerah yang tidak hanya indah secara geografis, tetapi juga hidup secara ekonomi dan sosial.
Panorama Kopi kini hadir sebagai:
Destinasi kuliner dan wisata baru,
Ruang dialog dan silaturahmi,
Penggerak ekonomi rakyat,
Ikon kebangkitan pariwisata Sabang di kawasan Pantai Menara Tugu Merah Putih.
Sabang tidak hanya dilihat, tetapi dirasakan—dari secangkir kopi di Panorama Kopi.
| Laporan Pers GPN Sabang News Oleh Kabiro | Eric Karno
Social Header
Kontributor