Breaking News

“Dari Tali Menjadi Jalan Pulang: Aksi Kemanusiaan Brimob Polda Aceh”

Dengan seutas tali Karmantel, tali yang biasa digunakan dalam latihan SAR dan mampu menahan beban hingga 2 ton, para personel Brimob merangkai sebuah solusi yang sederhana, cepat, namun penuh harapan.

Media Gajahputihnews.com
Rabu, 3 Desember 2025
Oleh: Ali Gondrong 

“Dari Tali Menjadi Jalan Pulang: Aksi Kemanusiaan Brimob Polda Aceh”

Di tengah derasnya arus banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, satu hal yang tetap berdiri kokoh: semangat kemanusiaan.

BANDA ACEH - Ketika jembatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, putus diterjang air bah, masyarakat dari dua kampung terpaksa terhenti. Mereka menumpuk di kedua sisi sungai, menunggu keajaiban, menunggu jalan untuk bisa menyeberang untuk pulang, untuk mencari keluarga, atau sekadar bertahan hidup.

Di saat itulah, hadir Personel Brimob Polda Aceh, tidak hanya dengan seragam dan perlengkapan, tetapi dengan keikhlasan dan kreativitas yang menjadi senjata utama mereka di tengah bencana.

Dengan seutas tali Karmantel, tali yang biasa digunakan dalam latihan SAR dan mampu menahan beban hingga 2 ton, para personel Brimob merangkai sebuah solusi yang sederhana, cepat, namun penuh harapan. Tali itu mereka bentangkan melintasi sungai dengan teknik profesional ala tim penyelamat gunung dan ketinggian.

Sekilas terlihat sederhana, namun di balik tali itu terdapat nyawa, keberanian, dan keyakinan.

Satu per satu warga mulai dievakuasi. Ada yang membawa anak kecil, ada yang memeluk barang seadanya, ada pula yang hanya membawa doa di bibirnya. Personel SAR Brimob menuntun mereka dengan sabar, memastikan setiap warga aman sampai ke seberang.

Tidak butuh waktu lama, suasana muram berubah menjadi haru.

Dari ketakutan, berubah menjadi keberanian.

Dari tangis, berubah menjadi senyum.

Bahkan, warga mulai menunjukkan antusiasme luar biasa. Mereka rela antre panjang untuk merasakan proses penyeberangan yang mirip flying fox, sebuah pengalaman yang tak pernah mereka bayangkan bisa hadir di tengah bencana. Namun bukan tentang sensasinya melainkan tentang kehadiran Brimob sebagai penyambung harapan.

Di balik helm, pelampung, dan tali yang terjulur, ada pesan yang ingin disampaikan oleh Brimob Polda Aceh:

“Kami hadir bukan hanya sebagai penolong, tetapi sebagai saudara. Di saat jembatan runtuh, kami ingin menjadi jembatan itu — jembatan kemanusiaan.”

Dalam situasi sulit, kreativitas dan ketulusanlah yang menjadi cahaya.

Dan hari itu, di Kuta Blang, cahaya itu hadir dari tangan-tangan terlatih Brimob Polda Aceh.

© Copyright 2022 - GAJAH PUTIH NEWS.COM