Breaking News

Komunitas S3 Lhokseumawe Gandeng Staf UIN Sultanah Nahrasiyah Gelar Penyuluhan Gratis di Dayah Radhatul Huda Tanah Luas

Aceh Utara,gajahputih news com — Dalam upaya menciptakan lingkungan dayah yang sehat, aman, dan kondusif bagi tumbuh kembang santri, khususnya anak yatim dan anak terlantar, Komunitas Sedekah Seribu Sehari (S3) Kota Lhokseumawe bekerja sama dengan pimpinan Dayah Radhatul Huda Tanah Luas mengadakan penyuluhan terpadu gratis, Sabtu (1/11/2025).

Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, dan berfokus pada empat pilar utama, yakni sanitasi lingkungan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pencegahan penyalahgunaan narkoba, serta edukasi perlindungan anak.

Fokus Pertama: Sanitasi dan PHBS

Materi pertama disampaikan oleh Mutia Sari, ST., MSM, staf bidang kerja sama dan kemahasiswaan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe.
Ia menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan dayah, mulai dari pengelolaan sampah yang benar, ketersediaan air bersih, hingga cara mencuci tangan pakai sabun secara efektif.

 “Sanitasi yang baik adalah fondasi kesehatan utama. Lingkungan dayah yang bersih akan menghindarkan santri dari berbagai penyakit menular,” ujarnya.

Selain itu, para santri juga diberikan pemahaman praktis tentang jadwal piket kebersihan, perawatan fasilitas MCK, serta pentingnya menjaga kebersihan kuku dan tubuh agar terhindar dari kuman dan penyakit kulit.

Fokus Kedua: Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Dalam sesi ini, para pemateri menekankan bahaya merokok, penggunaan jarum suntik bekas, serta risiko menjadi kurir narkoba. Santri juga diingatkan agar tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter atau petugas kesehatan.

Materi ini bertujuan meningkatkan kesadaran santri tentang dampak buruk narkoba terhadap kesehatan, mental, dan masa depan. Para santri diajak mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, seperti ekstrakurikuler keagamaan dan sosial, serta menjaga pergaulan agar tidak terjerumus dalam perilaku negatif.

Sebagai upaya pencegahan, pihak dayah juga menegaskan larangan berbaur antara santri laki-laki dan perempuan di luar pengawasan guru, guna menjaga akhlak dan kehormatan diri.

Fokus Ketiga: Perlindungan Anak dan Etika Interaksi

Topik sensitif ini menjadi bagian penting dalam penyuluhan. Para santri diajarkan tentang etika berinteraksi, batasan sentuhan fisik yang wajar menurut norma agama, serta pentingnya komunikasi yang terbuka dan saling menghormati.

Tujuannya agar seluruh anak  terutama yatim, yatim piatu, fakir miskin, dan anak terlantar — merasa aman secara fisik maupun emosional, serta terlindungi dari segala bentuk kekerasan atau pelecehan.

Apresiasi dari Pimpinan Dayah

Pimpinan Dayah Radhatul Huda, Tgk. Dian, menyampaikan apresiasi tinggi atas kegiatan kolaboratif ini.

 “Kegiatan ini sangat vital untuk membentuk karakter santri yang tidak hanya paham ilmu agama, tetapi juga sadar akan kesehatan, keamanan diri, dan memiliki empati terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung,” ungkapnya.

Ia juga berterima kasih kepada Komunitas S3 atas berbagai bantuan yang telah diberikan, mulai dari sumur bor, beras, Al-Qur’an, bantuan pembangunan, hingga makanan dan dana operasional dayah.

 “Alhamdulillah hari ini 160 dari total 189 santri kami dapat menikmati makan siang enak yang disediakan S3. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan para donatur dan relawan,” tambah Tgk. Dian penuh haru.

Dukungan dan Harapan dari Komunitas S3

Sementara itu, Ketua S3 Kota Lhokseumawe, Ibu Hamudah Yusuf, menyampaikan motivasi agar kegiatan seperti ini terus berlanjut.

 “Komunitas S3 akan terus mendampingi Dayah Radhatul Huda agar mampu memberikan perlindungan dan pendidikan terbaik bagi anak-anak binaan. Kami juga mengajak para donatur untuk tidak berhenti berbagi rezeki agar program sosial ini tetap berjalan,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua S3 Ibu Aminah Agani, dan Ibu Sofiana dari S3 Kota Lhokseumawe.
Pada kesempatan ini, Ketua S3 juga menyampaikan bahwa dayah masih sangat membutuhkan mesin RO (penyaring air), karena saat ini mereka harus mengeluarkan biaya sekitar Rp5 juta per bulan hanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Di akhir acara, Ibu Hamudah menutup dengan ungkapan penuh syukur

 “Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota dan donatur S3. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan dan melancarkan rezeki kita semua.”
Pewarta : Teuku Saifuddin Alba
Sumber berita : Komunitas S3 Kota Lhokseumawe
Editor/admin : @mpon_Bl@ng
© Copyright 2022 - GAJAH PUTIH NEWS.COM