Breaking News

Kasus Penganiayaan Siswa SMK 1 Bireuen Naik ke Tahap Penyidikan, LSM GMBI Apresiasi Kinerja Polres Bireuen

Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang siswa SMK Negeri 1 Bireuen oleh teman sekelasnya kini resmi naik ke tahap penyidikan. 

Mediagajahputihnews.com –
Wilayah Pulau Weh 

Kasus Penganiayaan Siswa SMK 1 Bireuen Naik ke Tahap Penyidikan, LSM GMBI Apresiasi Kinerja Polres Bireuen

Bireuen | Kamis, 13 Nov 2025 - Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang siswa SMK Negeri 1 Bireuen oleh teman sekelasnya kini resmi naik ke tahap penyidikan. Langkah cepat dan tegas pihak kepolisian mendapat apresiasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Aceh.

Ketua LSM GMBI Aceh, Zulfikar ZA, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Polres Bireuen yang telah menunjukkan keseriusan dalam menangani kasus tersebut.

“Kita mengapresiasi langkah Polres Bireuen yang sudah menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Kami berharap proses hukum berjalan dengan profesional, dan pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Zulfikar, Kamis (13/11/2025).

Zulfikar menegaskan bahwa tidak ada pembenaran terhadap tindakan kekerasan, apalagi di lingkungan sekolah. Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi para pelajar di Aceh agar tidak terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum.

“Kepada seluruh pelajar, jangan sekali-kali melakukan kekerasan. Jadikan pendidikan sebagai tempat menimba ilmu dan membangun karakter, bukan arena kekerasan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Zulfikar mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi langsung dengan penyidik Polres Bireuen, Ihsan, melalui pesan WhatsApp untuk menanyakan perkembangan kasus tersebut. Dari hasil komunikasi tersebut, diketahui bahwa perkara ini sudah memasuki tahap penyidikan, dan pada Selasa, 18 November 2025, dijadwalkan akan digelar proses mediasi antara orang tua korban dan orang tua terduga pelaku.

“Kami berharap mediasi nanti dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keputusan terbaik bagi kedua belah pihak,” tambah Zulfikar.

Sementara itu, Rosna, orang tua korban, juga membenarkan bahwa dirinya telah menerima undangan dari pihak kepolisian untuk hadir dalam proses mediasi di ruang PPA Polres Bireuen pada Selasa, 18 November 2025, pukul 14.00 WIB. Mediasi tersebut rencananya akan melibatkan orang tua dari 14 siswa yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.

Namun, saat dikonfirmasi terkait kemungkinan jalan damai, Rosna menyatakan bahwa pihaknya belum siap untuk berdamai dengan para terduga pelaku.

“Untuk saat ini kami belum mau berdamai,” pungkas Rosna singkat.

LSM GMBI Aceh berharap agar kasus ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat pengawasan dan pembinaan karakter di lingkungan sekolah, serta menjadi peringatan keras agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

#Laporan Pers :Eric Karno GPN Sabang News

© Copyright 2022 - GAJAH PUTIH NEWS.COM