![]() |
| Foto Dok. FPI Aceh Laskar Persaudaraan Islam Aceh Tolak Konser Musik di Se-antero Aceh Oleh: Tgk. Juah Al-Bandani Redaksi Gajahputihnews.com Jum'at, 24 Oktober 2025 |
BANDA ACEH - Panglima Daerah (Pangda) Nanggroe Atjeh Darussalam, mewakili seluruh Laskar Persaudaraan Islam (LPI) se-Aceh, menyatakan sikap tegas menolak rencana pelaksanaan konser musik grup yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Harapan Bangsa stadium, Banda Aceh, pada 25 Oktober 2025.
Dalam pernyataannya, Panglima Daerah (Pangda) LPI Aceh Tgk. Juah Al-Bandani menegaskan bahwa kegiatan konser tersebut dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai Syariat Islam yang telah diberlakukan di Provinsi Aceh.
“Kami menolak keras pelaksanaan konser musik di Nanggroe Atjeh Darussalam dengan alasan memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Kalaupun mau diisi kegiatan sumpah pemuda kan bisa di di isi dengan mengundang majelis - majelis zikir yang bernuansa Kegiatan Islami sesuai dengan pemberlakuan syariat Islam di Aceh, bukan malahan melabrak sendi-sendi hukum, budaya, adat dan pelecehan terhadap nilai - nilai keagamaan itu sendiri.
Hal semacam ini tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Syariat Islam serta adat istiadat dan budaya masyarakat Aceh,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/10/2025).
Pihaknya juga meminta seluruh elemen, termasuk panitia penyelenggara, sponsor, dan instansi pemerintah Aceh, Walikota Banda Aceh dan Bupati-bupati kabupaten Kota lainnya di Aceh agar tidak memberikan izin terhadap kegiatan hiburan yang dianggap bertentangan dengan aturan Syariat Islam.
“Apabila konser ini tetap dilaksanakan, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap kesepakatan damai MoU Helsinki antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selain itu, tindakan ini berpotensi melukai perasaan rakyat Aceh yang cinta terhadap perdamaian dan tegaknya Syariat Islam,” tegasnya.
LPI berharap semua pihak menjaga kedamaian dan keharmonisan di Aceh dengan menghormati nilai-nilai Islam yang telah menjadi landasan kehidupan masyarakat.
“Kami tidak ingin Aceh yang damai ini dirusak oleh pihak-pihak tertentu melalui kegiatan yang bertentangan dengan Syariat."
Apabila konser tersebut dipaksakan, berarti ini penghinaan terhadap terhadap sendi-sendi agama Islam dan marwah Aceh sebagai daerah bersyariat,” tutupnya.

Social Header