Breaking News

Sekolah Hijau, Siswa Cerdas: Inovasi Sabun Eco Enzyme Warnai SMPN 6 Banda Aceh


‎Banda Aceh – Aula SMPN 6 Banda Aceh tampak berbeda pada Sabtu (13/9/2025). Suasana meriah memenuhi ruangan ketika para pengabdi dari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP dan Prodi Manajemen Universitas Syiah Kuala (USK), bersama mahasiswa dari FKIP, FEB, dan FT, duduk berbaur dengan kepala sekolah serta para guru.


‎Mereka berkumpul bukan untuk sebuah acara seremonial, melainkan untuk praktik langsung memproduksi sabun cuci tangan ramah lingkungan berbahan dasar eco enzyme dan nilam Aceh.


‎Program pengabdian masyarakat ini sejatinya telah berjalan sejak Juli lalu. Kegiatan Sabtu itu menjadi salah satu rangkaian pertemuan yang terus berlanjut dan semakin memperlihatkan antusiasme tinggi dari para guru dan siswa. Tidak sekadar belajar membuat produk, mereka juga memahami nilai lebih dari kegiatan ini: mengurangi limbah rumah tangga, memanfaatkan residu kulit buah dari program Makanan Bergizi Gratis bagi siswa, sekaligus melahirkan inovasi yang bernilai guna tinggi dan berpotensi menambah pendapatan ekonomi.


‎Produk sabun ramah lingkungan ini bukan hanya menjadi alternatif kebutuhan sehari-hari, tetapi juga simbol gerakan nyata sekolah dalam mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan. Proses pembuatannya sederhana, bahan yang digunakan ramah lingkungan, namun manfaatnya berlapis – mulai dari menjaga kebersihan, mengurangi pencemaran, hingga membuka peluang wirausaha bagi warga sekolah.


‎Wakil Ketua Bidang Pengabdian kepada Masyarakat LPPM USK, Sulastri, turut hadir dan tidak sekadar memantau, tetapi juga terlibat langsung sebagai fasilitator. Ia memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif yang dilakukan para Pengabdi USK di  SMPN 6 Banda Aceh.


‎“Kita berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai pelatihan semata. SMPN 6 dapat menjadi pelopor gerakan sekolah pro-lingkungan. Pemanfaatan residu kulit buah ini bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga mendidik siswa agar sejak dini memiliki kesadaran merawat bumi, sekaligus kreatif dan inovatif sebagai pelaku perubahan,” ujarnya.


‎Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pengabdi yang sudah melaksanakan hibah pengabdian kepada Masyarakat dari sumber pendaana BIMA Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi 2025 ini.


‎Senada dengan itu, Kepala SMPN 6 Banda Aceh, Syarifah Narghis, menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi sekolah sebagai bagian dari program Sekolah Adiwiyata.


‎Menurutnya, Adiwiyata bukan sekadar label, melainkan gerakan membentuk budaya sekolah yang peduli lingkungan dan berkelanjutan.


‎“Kami ingin SMPN 6 Banda Aceh dikenal tidak hanya sebagai sekolah yang bersih dan hijau, tetapi juga sebagai sekolah yang melahirkan siswa-siswi cerdas, disiplin, dan mampu bersaing di level internasional. Kegiatan bersama USK ini menjadi langkah nyata yang menguatkan komitmen tersebut,” ungkapnya.


‎Kesan positif juga datang dari siswa. Sendy Fitrah Ramadhan, siswa kelas IX-6, mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari kegiatan ini.


‎“Seru sekali, banyak pengetahuan baru yang kami dapat. Kehadiran kakak dan abang mahasiswa USK membuat kami lebih paham tentang cara pembuatan sabun. Saya jadi semakin termotivasi untuk bisa kuliah dan bercita-cita menjadi ilmuwan yang bermanfaat. Terima kasih kakak dan abang sudah mendampingi kami,” tuturnya penuh semangat.


‎Kegiatan ini sukses berkat kerja tim yang solid. Pengabdi utama terdiri dari Latifah Hanum, Erlidawati, dan Ridha Siregar, yang berkolaborasi lintas prodi untuk memastikan kegiatan berjalan optimal. Di lapangan, implementasi banyak ditopang oleh Muzainah, koordinator kegiatan di sekolah sekaligus alumni S1 FKIP USK dan alumni S2 Universitas Negeri Malang. Dengan totalitasnya, Muzainah bersama tim mahasiswa berjibaku mendampingi guru dan siswa, memastikan setiap tahap berjalan lancar.


‎Dengan semangat kolaborasi antara perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat, program pengabdian ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan. SMPN 6 Banda Aceh kini selangkah lebih maju dalam membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya mencetak prestasi akademik, tetapi juga menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan.


‎Inovasi sabun berbasis eco enzyme dan nilam Aceh ini pun diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Aceh maupun daerah lain di Indonesia. Bahwa upaya sederhana, ketika dilakukan bersama, bisa melahirkan manfaat besar bagi manusia sekaligus bumi yang kita cintai.

© Copyright 2022 - GAJAH PUTIH NEWS.COM