Banda Aceh,gajahputihnews.com – Realisasi pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) kembali menjadi sorotan publik. Sejak tahun 2017, program yang ditunggu-tunggu rakyat kecil ini kerap mengalami keterlambatan, bahkan penundaan. Baru-baru ini, kabar pembatalan sebagian unit kembali mencuat, mengingatkan publik pada kasus tahun 2019, ketika di bawah kepemimpinan Nova Iriansyah sebanyak 1.100 unit rumah dhuafa batal dibangun.
Kini, di era kepemimpinan Pemerintah Aceh dengan komandan Mualem Dek Fadh, harapan baru muncul. Rakyat Aceh mulai menagih janji kampanye Mualem untuk membangun 15.000 unit RLH pada tahun 2026 mendatang. Program ini disebut akan bersinergi dengan agenda nasional Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pembangunan 1 juta rumah bagi masyarakat miskin di seluruh Indonesia.
Dari target nasional tersebut, Aceh mendapatkan alokasi 100.000 unit rumah untuk periode anggaran 2025–2030. Skemanya mencakup kategori rehabilitasi (rehab) dan pembangunan baru, yang diharapkan bisa menjawab kebutuhan dasar masyarakat miskin Aceh yang masih banyak tinggal di rumah tak layak huni.
Ketua Umum Lembaga Peumulia Bangsa Atjeh (PBA), Tgk. Subki Muhammad Bintang, menilai isu ini sudah menjadi tanda tanya besar di kalangan masyarakat. “Rakyat Aceh masih trauma dengan janji-janji yang tidak terealisasi. Jangan sampai program yang begitu vital ini kembali menjadi korban birokrasi dan kepentingan politik,” tegasnya saat ditemui wartawan di kediamannya, Sabtu (21/9/2025).
Menurut Tgk. Subki, rumah layak huni bukan sekadar bangunan fisik, tetapi menyangkut martabat dan hak dasar rakyat miskin Aceh. Ia mengingatkan agar Pemerintah Aceh serius mengawal kuota RLH yang diberikan pusat, serta memastikan program janji kampanye Mualem Dek Fadh benar-benar terwujud di lapangan.
“Jika pembangunan 15.000 rumah layak huni untuk rakyat Aceh benar-benar terealisasi, ini bukan hanya memenuhi janji politik, tapi juga menghapus luka lama masyarakat yang sudah terlalu lama menunggu,” pungkas Tgk. Bintang.(TSA)
Editor/admin : @mpon_Bl@ng
Social Header