![]() |
Ketua Umum Ittihadul Muballighin Nanggroe Aceh Darussalam (IMNAD), Tgk. Muniruddin M. Diah atau yang akrab disapa Waled Kiran (Foto.Ist) Redaksi |
"Ittihad Muballighin Minta Bupati-Wali Kota se-Aceh Ikuti Keberanian Illiza dalam Penegakan Syari’at Islam”
GAJAHPUTIHNEWS.COM | Ketua Umum Ittihadul Muballighin Nanggroe Aceh Darussalam (IMNAD), Tgk. Muniruddin M. Diah atau yang akrab disapa Waled Kiran, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, atas ketegasannya dalam menegakkan Syariat Islam di ibu kota provinsi Serambi Mekkah.
Apresiasi ini disampaikan menyusul keberanian Illiza turun langsung memimpin razia terhadap praktik maksiat di sejumlah penginapan di Banda Aceh, termasuk penggerebekan sebuah hotel di kawasan Lambaro Skep yang didapati menjadi tempat praktik prostitusi terselubung.
Dalam razia tersebut, Illiza menemukan sendiri sejumlah muda-mudi dalam kondisi yang memprihatinkan, termasuk wanita penyedia layanan "Open BO" dan barang bukti berupa kondom yang berserakan di berbagai sudut kamar penginapan.
"Kami dari Ittihadul Muballighin sangat mengapresiasi langkah Ibu Illiza. Keberanian beliau patut dijadikan teladan oleh seluruh bupati dan wali kota di Aceh”
"Beliau bukan hanya memimpin dari balik meja, tapi benar-benar hadir langsung di lapangan untuk memastikan pelaksanaan Syari’at Islam berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Waled Kiran dalam keterangannya.
Menurut Waled Kiran, tindakan Illiza merupakan bentuk nyata dari kepemimpinan yang berani dan bertanggung jawab di hadapan Allah dan masyarakat.
Ia menilai, razia tersebut tidak hanya menyasar pelaku langsung, tetapi juga menyentuh aspek yang lebih luas, seperti penyedia tempat, muncikari, serta pihak-pihak yang diduga membekingi praktik prostitusi dan pelanggaran Syari’at Islam lainnya.
“Kami harap ini bukan hanya menjadi langkah insidentil, tetapi menjadi contoh nyata yang bisa ditiru oleh pemimpin daerah lainnya di Aceh. Jangan sampai para pelaku maksiat merasa leluasa hanya karena lemahnya pengawasan dan keberanian pemimpin,” lanjut Waled Kiran.
"Ia juga menegaskan bahwa perjuangan menegakkan Syari’at Islam di Aceh butuh pemimpin yang tidak hanya mengusung simbol dan slogan, tapi juga menunjukkan aksi nyata di lapangan, seperti yang ditunjukkan oleh Illiza”
“Kepemimpinan yang berani seperti ini adalah harapan umat. Kami percaya, masyarakat Aceh secara umum mendambakan pemimpin yang betul-betul memelihara kesucian tanah ini dari maksiat dan kerusakan moral,” tegasnya.
Lebih lanjut, IMNAD juga mendukung penuh langkah Wali Kota Illiza dalam mendorong pengusutan tuntas terhadap jaringan prostitusi di Banda Aceh. “Langkah beliau menghubungi langsung BNN untuk tes urine para pelaku khamar dan meminta proses hukum dijalankan sampai ke akar adalah bentuk tanggung jawab yang luar biasa. Ini bukan hanya pencegahan, tapi juga upaya perbaikan sosial yang menyeluruh,” ungkap Waled Kiran.
Di akhir pernyataannya, IMNAD menyerukan kepada seluruh elemen ulama, dai, dan tokoh masyarakat untuk mendukung penuh upaya-upaya penegakan Syari’at Islam secara konsisten dan berkelanjutan. Mereka juga mengajak masyarakat untuk terus mendoakan para pemimpin agar diberikan kekuatan dalam menjaga marwah Aceh sebagai wilayah yang diberkahi.
“Semoga Allah memberkahi langkah Ibu Illiza dan memberi taufik kepada seluruh pemimpin kita agar mengikuti jejak beliau dalam membela syari’at dan menjaga kehormatan umat,” pungkas Waled Kiran.
Social Header