Breaking News

Safrizal ZA Titip Pesan Pemerintahan Aceh Mendatang Jadikan Penanganan Bencana Program Prioritas


Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, saat wawancara bersama wartawan di ruang sidang utama DPRA, Senin (13/1/2025). 

Selasa ,14 Januari 2025
Editorial 
By Redaksi 

Ini saya titip pesan dalam RPJMD harus menaruh prioritas untuk penanganan bencana. Karena kita enggak bisa relay on (menyampaikan)

GAJAHPUTIHNEWS.COM BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menitipkan pesan kepada Pemerintahan Aceh mendatang agar memasukkan penanganan bencana sebagai program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 

“Ini saya titip pesan dalam RPJMD harus menaruh prioritas untuk penanganan bencana. Karena kita enggak bisa relay on (menyampaikan) aja kepada pemerintah pusat. Kita juga harus melakukan sesuatu,” kata Safrizal.

Pernyataan tersebut disampaikan Safrizal usai mengikuti rapat paripurna DPRA dengan agenda pembentukan Pansus 2025, pemilihan dan penetapan BKD, serta pengumuman calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, di ruang sidang utama DPRA, Senin (13/1/2025). 

Safrizal menyampaikan, bencana hidrometeorologi basah saat ini mendominasi jumlah bencana di Indoesia, termasuk di Aceh.

Salah satu penyebab bencana ini yakni dipengaruhi oleh perubahan iklim. 

“Penyebabnya salah satunya adalah perubahan iklim, terkadang terlalu kering, terkadang hujan terlalu basah sehingga daya tampung, daya serap lahan untuk menyerap air menjadi berkurang,” ujarnya. 

Karena itu, Safrizal mendorong agar penanganan bencana dapat dilakukan secara komprehensif, tidak dilakukan secara sporadis atau hanya saat terjadi bencana

Sehingga perlu dimasukkan dalam RPJMD. “Harus didesain secara komprehensif dengan kajian yang baik.

Sehingga kita mengetahui betul apa yang haris kita rehabilitasi, apa yang harus kita sediakan, apa yang harus kita perbuat,” jelasnya. 

Kendati demikian, Safrizal mengatakan, selama ini pihaknya tetap terus melakukan penanganan bencana secara responsif.

Sehingga setiap ada bencana, baik ada anggaran atau tidak pihaknya tetap langsung memberikan penanganan. 

“Ada tidak ada dana, penanganan bencana harus dilakukan. Jadi dalam dunia penanganan bencana, terutama pemanfaatan anggaran yang ada kita boleh menggunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) atau menugaskontrakkan perusahaan terdekat untuk penanganan bencana,” ungkapnya. 

“Sehingga tak perlu delay, karena penderitaan satu hari pun akan kita hitung,” pungkasnya. (**)

© Copyright 2022 - GAJAH PUTIH NEWS.COM