Gajahputihnews.com - Banda Aceh.
Teka-teki siapa tokoh Aceh yang akan mendampingi Muzakir Manaf atau Mualem pada pilkada mendatang terjawab sudah. Mualem memilih Fadhlullah atau Dek Fat sebagai wakilnya dalam suksesi pilkada ke depan. Fadhlullah saat ini anggota DPR-RI dapil Aceh 1 dari Partai Gerindra.
Pada pemilu yang digelar 14 Februari lalu tidak memiliki suara yang cukup untuk melanjutkan perjuangan di Senayan. Fadhlullah merupakan Ketua Umum Partai Gerindra Aceh sejak tahun 2022. Alumnus Dayah Jeumala Amal Luengputu tahun 1996 ini awalnya ingin berkompetisi sebagai calon bupati Pidie, namun nasibnya berkata lain harus mendampingi Mualem pada pilkada ini. Dengan Mualem memutuskan memilih pasangan dengan mantan Panglima Operasi GAM Wilayah Pidie ini, memunculkan kekhawatiran banyak pihak, salah satunya adalah Tgk. Abdul Wahid (Aby Wahid), tokoh aktivis Islam Aceh.
Kepada awak media Aby Wahid menjelaskan bahwa apabila Mualem tidak memilih Tu Sop sebagai wakilnya berpeluang berat untuk tidak menang karena menurut Ketua Umum FPI Aceh ini, pusat sangat khawatir apabila ulama dan mantan kombatan GAM bersatu.
”tentu Pusat sangat takut kalau mantan GAM dan ulama bersatu. Percaya atau tidak, Pusat sangat takut apabila Mualem menang di Aceh”, terang Aby Wahid.
Aby Wahid menambahkan walaupun ia yakin Mualem akan tetap menang, tetapi harus lebih serius lagi menggalang kekuatan yang ekstra dari semua kalangan. Ulama dayah harus dijadikan ujung tombak dalam pemenangan ke depan, ”ulama dayah jangan ditinggalkan oleh Mualem, jadikan ujong tombak dalam timses”, terang Aby Wahid.
Lebih lanjut tokoh militan Aceh ini menegaskan bahwa apabila Tu Sop dipasangkan dengan koalisi parpol dan parnas lain di Aceh, peluang untuk menang juga besar, apalagi hanaya dua paslon dalam pilkada Aceh.
”jangan tinggalkan Tu Sop kalau mau lebih mudah untuk menang, apabila diambil oleh calon lain dan hanya 2 paslon, agak berat bagi Mualem melawan Tu Sop”, bila Tu Sop jadi wakil Mualem, peluang menang besar sekali, hanaa payah kampanye (tidak perlu kampanye), tandas Aby Wahid.
Penulis: Dr. M. Yusuf Al-Qardhawy, MH
Social Header