 |
| Presiden Prabowo Subianto. Bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Presiden secara resmi membentuk Tim Audit Nasional Subsidi BBM untuk menelusuri aliran dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini dinilai tidak transparan. |
Prabowo dan Menkeu Purbaya Bentuk Tim Audit Nasional Subsidi BBM: Terungkap, Harga Dasar Pertalite Hanya Rp4.000 per Liter!
GAJAHPUTIHNEWS.COM | JAKARTA – Langkah mengejutkan datang dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Presiden secara resmi membentuk Tim Audit Nasional Subsidi BBM untuk menelusuri aliran dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini dinilai tidak transparan.
Dalam keterangan resmi, Purbaya menyebut audit ini bertujuan untuk memastikan subsidi BBM benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak, bukan hanya menguntungkan segelintir pihak atau kelompok industri.
“Negara harus tahu dengan pasti ke mana uang rakyat mengalir. Jika subsidi BBM selama ini tidak tepat sasaran, maka kita wajib membenahinya,” ujar Purbaya di Jakarta, Sabtu (26/10/2025).
Hasil awal dari audit sementara membuat publik tercengang. Berdasarkan data yang dikumpulkan tim, harga dasar Pertalite diperkirakan hanya sekitar Rp4.000 per liter, jauh di bawah harga jual resmi di SPBU saat ini.
Langkah berani pemerintah ini sontak mengguncang jagat politik dan ekonomi nasional. Sejumlah pengamat menilai, pembentukan tim audit bisa menjadi “game changer” dalam reformasi kebijakan energi Indonesia, sekaligus membuka tabir lama soal transparansi pengelolaan subsidi BBM.
Menariknya, pasca mencuatnya kabar audit tersebut, dua tokoh yang selama ini dikenal vokal dalam isu energi nasional, Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia dikabarkan jarang tampil di ruang publik.
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat dan media. Publik kini menunggu hasil akhir audit tersebut.
Jika dugaan penyimpangan benar terbukti, langkah Prabowo–Purbaya berpotensi menjadi babak baru dalam tata kelola subsidi energi di Indonesia sekaligus mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap pengelolaan anggaran negara.
Oleh: Ali Gondrong
Social Header