Rombongan yang dipimpin oleh Mr. Col. Erwan Lintant, L’Attaché de Défense de France à Jakarta (Atase Pertahanan Prancis di Jakarta), berjumlah enam orang, terdiri dari tiga perwira militer Prancis dan tiga staf Kedutaan Besar Prancis.
Agenda mereka dimulai dengan upacara kehormatan di Makam Pahlawan Prancis yang dimakamkan di Kuburan Eropa “Mini Kerkhof” Kuta Ateuh, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan Kedutaan Besar Prancis untuk mengenang jasa para prajurit mereka yang gugur di masa Perang Dunia II.
Usai ziarah, rombongan melanjutkan kunjungan kehormatan ke Museum Sabang BPKS, yang telah menyiapkan ruang pamer khusus bertema sejarah hubungan Prancis–Sabang.
Ruangan ini menampilkan berbagai foto, dokumen, dan benda bersejarah yang merekam perjalanan panjang sejarah Sabang pada masa Perang Dunia II, termasuk topi asli milik Kapten Kapal Perang Prancis yang gugur dan dimakamkan di Pulau Weh — satu-satunya peninggalan sejenis yang masih tersimpan di dunia.
Dalam sambutannya, Col. ERWAN Lintant Menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pihak Museum BPKS.
“Kami sangat menghargai dedikasi Museum Sabang BPKS yang telah menjaga sejarah Prancis dengan penuh hormat. Ini merupakan simbol persahabatan dan penghargaan lintas bangsa yang patut dijaga selamanya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Museum Sabang BPKS, EVAN BOY FOREMAN, SE, Menyatakan rasa bangganya atas apresiasi tersebut.
“Ini bukan hanya penghargaan untuk museum, tapi juga untuk masyarakat Sabang yang turut menjaga warisan sejarah dunia. Semoga Museum BPKS terus menjadi aset kebanggaan Kota Sabang dan menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Pulau Weh,” tutur Evan.
Kegiatan kunjungan berlangsung penuh keakraban sejak pagi hingga menjelang senja. Kedutaan Besar Prancis menilai Museum Sabang BPKS telah berhasil merawat nilai-nilai sejarah dan diplomasi budaya yang berperan penting dalam memperkuat hubungan Indonesia–Prancis.
Lebih jauh, EVAN Menambahkan bahwa Sabang memiliki sejarah yang sangat kaya — mulai dari era perdagangan bebas pertama di Hindia Belanda, hingga perannya sebagai benteng strategis Sekutu dan Jepang pada masa Perang Dunia II. Dengan pelabuhan alamnya yang megah dan dalam, Sabang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah maritim dunia yang patut dibanggakan oleh bangsa Indonesia.
#Penulis :Eric Karno
#Media Gajah Putih Sabang News
Social Header