Oleh: Teuku Saifuddin Alba
Gajahputihnews.com-Aceh kembali menghadirkan sebuah wadah yang lahir dari kepedulian terhadap masyarakat luas. Lembaga Peumulia Bangsa Atjeh (PBA) kini telah resmi terbentuk dan memiliki badan hukum yang sah. Kehadiran lembaga ini menjadi angin segar bagi rakyat Aceh, terutama dalam upaya memperjuangkan kepentingan sosial dan kemasyarakatan di tengah dinamika kehidupan masyarakat yang masih menghadapi beragam tantangan.
PBA hadir bukan sekadar organisasi biasa, melainkan sebuah lembaga yang menjadikan kepedulian sosial sebagai pondasi utamanya. Bermarkas di Provinsi Aceh, lembaga ini dirancang untuk menjadi mitra masyarakat sekaligus penghubung aspirasi rakyat dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun lembaga lain yang memiliki perhatian terhadap kesejahteraan publik.
Misi Sosial yang Mengakar
Lembaga Peumulia Bangsa Atjeh mengusung nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap rakyat kecil. Fokus utama lembaga ini mencakup:
*Membantu masyarakat kurang mampu dalam mendapatkan hak-hak sosialnya.
*Menjadi wadah advokasi atas persoalan sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan.
*Mendorong lahirnya program-program pemberdayaan masyarakat.
*Menjadi jembatan silaturahmi antar elemen bangsa, khususnya di Aceh, dengan semangat kebersamaan.
Sejak awal, PBA menyadari bahwa persoalan sosial tidak hanya berbicara soal bantuan, melainkan juga soal keberlanjutan. Oleh sebab itu, lembaga ini berkomitmen melaksanakan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti kepedulian terhadap dhuafa, penguatan ekonomi kerakyatan, serta gerakan sosial yang membangun rasa kebersamaan.
Harapan untuk Aceh yang Lebih Baik
Lahirnya PBA bukanlah sekadar simbol, tetapi sebuah gerakan nyata untuk merangkul masyarakat Aceh dalam bingkai kebersamaan. Dengan berbadan hukum resmi, PBA memiliki dasar yang kuat untuk bergerak lebih luas, profesional, serta dipercaya dalam setiap langkahnya.
Aceh, dengan segala sejarah dan martabatnya, membutuhkan lembaga yang mampu menjaga, memuliakan, dan memperjuangkan hak rakyat dengan hati nurani. PBA hadir untuk itu. Ke depan, PBA diharapkan mampu menjadi pionir dalam gerakan sosial di Aceh sekaligus inspirasi bagi daerah lain.
“Lembaga ini bukan milik individu, tetapi milik seluruh rakyat Aceh. Kami berdiri atas dasar kepedulian dan akan selalu bekerja untuk masyarakat,” demikian semangat yang terus digaungkan oleh pengurusnya.
Dengan lahirnya Lembaga Peumulia Bangsa Atjeh, masyarakat kini memiliki rumah baru untuk menyuarakan kepedulian dan harapan. Sebuah langkah awal menuju Aceh yang lebih adil, peduli, dan bermartabat.
Social Header