Gajahputihnews.com,Aceh Utara
Di sudut sunyi Gampong Teungoh, Dusun Blang Dalam, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, seorang wanita renta berjuang melawan waktu dan takdir. Nenek Tihadanah Binti Ahmad, di usianya yang ke-67, tinggal di gubuk reot yang nyaris roboh. Fisiknya yang lemah tak lagi mampu menahan beban hidup yang kian hari kian berat. Seharusnya, di usia senjanya, Nenek Tihadanah bisa merasakan hangatnya rumah yang layak huni, namun kenyataannya ia harus bernaung di bawah atap terbuat dari daun rumbia yang sudah usang dan dinding yang nyaris runtuh.
Sudah bertahun-tahun Nenek Tihadanah hidup dalam kekurangan. Tidak ada listrik yang menerangi malam-malamnya yang sepi, tidak ada kenyamanan yang menyejukkan tubuhnya yang rapuh. Ia hanya ditemani sunyi dan angin dingin yang menusuk hingga tulang. Hidupnya bergantung pada belas kasih tetangga, namun itu saja tak cukup untuk menutupi segala kebutuhannya. Nenek Tihadanah adalah salah satu dari kaum dhuafa, mereka yang terlupakan dan hidup dalam bayang-bayang kemiskinan.
Tak terbayang, di tengah-tengah kehidupan yang serba modern ini, masih ada seorang nenek yang hidup dalam kondisi seperti ini. Sudah saatnya kita semua, terutama pemerintah daerah, menengok nasib warga seperti Nenek Tihadanah. Mereka yang seharusnya mendapatkan perhatian dan bantuan justru sering kali terabaikan.
Bagi siapa saja yang tergerak hatinya untuk membantu, uluran tangan Anda sangat berarti. Anda dapat langsung menemui Nenek Tihadanah di Gampong Teungoh, dan memberikan sedikit dari apa yang Anda miliki untuk meringankan bebannya. Biarlah kita menjadi saksi bahwa di dunia ini masih ada harapan bagi mereka yang terlupakan.
Penulis : Teuku Saifuddin Alba
Editor. : @mpon_bl@ng
Social Header