![]() |
| Suasana Arus buka tutup jembatan Bailey Media GPN News Minggu, 28 Desember 2025 Editor: Ali Gondrong |
Jembatan Darurat Krueng Tingkeum Bireuen Resmi Beroperasi, Berlaku Sistem Buka-Tutup
BIREUEN | Jembatan darurat Krueng Tingkeum di Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, resmi beroperasi dan mulai digunakan masyarakat pada Sabtu (27/12). Jembatan bailey tersebut menjadi jalur utama penghubung Banda Aceh–Medan setelah jembatan sebelumnya putus akibat banjir pada akhir November 2025.
Berdasarkan laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bireuen, operasional jembatan darurat diberlakukan dengan sistem buka-tutup setiap satu jam. Kebijakan itu diterapkan guna menjaga kelancaran serta keamanan arus lalu lintas.
Juru Bicara Posko Satgas Penanganan Bencana Aceh, Murthalamuddin, mengatakan jembatan tersebut telah rampung dan siap digunakan oleh masyarakat.
“Alhamdulillah, jembatan sudah selesai dan siap digunakan mulai hari ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja siang dan malam serta saling bahu-membahu dalam penanganan jembatan ini,” ujar Murthalamuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bireuen, Fadhli Amir, mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial terkait larangan kendaraan minibus dari arah Banda Aceh melintasi jembatan darurat tersebut. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Tidak benar jika disebutkan minibus dari arah Banda Aceh tidak boleh melintas,” kata Fadhli.
Menurutnya, pihak Dinas PUPR hanya mengeluarkan imbauan agar kendaraan roda empat, seperti mobil pribadi dan minibus dari arah Banda Aceh menuju Medan, menggunakan jalur alternatif Teupin Reudep–Awe Geutah.
Imbauan tersebut bertujuan untuk mengurangi kepadatan dan potensi kemacetan di jembatan darurat Krueng Tingkeum.
“Yang kita imbau adalah kendaraan roda empat dari arah Banda Aceh ke Medan agar melewati jalur Teupin Reudep–Awe Geutah, demi mengurangi kepadatan di jembatan darurat,” jelasnya.
Diketahui, jembatan darurat Krueng Tingkeum memiliki kapasitas beban maksimal hingga 30 ton. Pembangunannya dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan dukungan kontraktor lokal PT Krueng Meuh.
Proses pengerjaan berlangsung sejak 9 hingga 27 Desember 2025, dengan pendampingan Pemerintah Aceh melalui Dinas PUPR serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), dan mendapat dukungan personel TNI dan Polri di lapangan.

Social Header
Kontributor