 |
| Foto: Dok. Ist Dr. Tgk. Mulia Rahman Redaksi| Tayang: 17:18 WIB Senin, 15 September 2025 Gajahputihnews.com Banda Aceh – Pemerintah Aceh menetapkan alokasi dana hibah bagi partai politik (Parpol) tingkat DPRA tahun 2025 sebesar Rp 29,34 miliar, jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya Rp 5,3 miliar. Partai Aceh (PA) tercatat sebagai penerima terbesar dengan nilai hibah sekitar Rp 6,7 miliar berdasarkan Surat Gubernur Aceh Nomor 200.2/1020/2025. |
Menanggapi hal ini, Ketua BKPRMI Aceh, Dr. Mulia Rahman, MA, menyampaikan apresiasi atas keputusan pemerintah yang dianggap positif. Menurutnya, peningkatan alokasi ini tidak hanya memperkuat keuangan operasional parpol, tetapi juga menunjukkan perhatian pemerintah terhadap peran politik dalam menjaga stabilitas dan demokrasi di Aceh.
“Alhamdulillah, kenaikan dana hibah ini menjadi langkah tepat dalam mendukung fungsi partai sebagai wahana aspirasi masyarakat.”
Namun demikian, Kami berharap, Pemerintah Aceh dapat memperhatikan ormas-ormas Islam di Aceh yang terdaftar secara resmi berbadan hukum, memiliki kader-kader ormas islam yang mengakar kuat di seluruh Aceh serta selama ini telah berbuat untuk masyarakat Aceh dalam penguatan syariat Islam untuk juga memperoleh dana hibah yang adil dari pemerintah daerah, "sehingga seluruh organisasi islam dapat menjalankan program sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat Aceh khususnya,” ujar Dr. Mulia Rahman.
BKPRMI Aceh menekankan bahwa organisasi kemasyarakatan Islam (Ormas Islam) yang diakui secara legal dan memiliki aktivitas nyata di masyarakat pantas mendapatkan perhatian serupa dari pemerintah, dalam bentuk dukungan fiskal seperti dana hibah, agar pelayanan dan kontribusi sosial keagamaan mereka semakin optimal.
“Kami percaya pemerintah Aceh tidak hanya memperkuat partai politik, tetapi juga akan memperhatikan ormas Islam yang konsisten membina umat dan menjaga generasi muda.”
Dukungan setara bagi ormas Islam akan menjadi wujud keadilan, memperkuat peran masyarakat sipil, serta menjaga keseimbangan pembangunan politik yang islami, sosial, dan keagamaan di Aceh,” tegasnya.
Sumber: Dr. Tgk. Mulia Rahman, MA
Social Header