![]() |
Dalam kunjungan nya ke Aceh Singkil Gubernur H. Muzakir Manaf bersama rombongan dan jajaran pejabat daerah (Foto:Dok. Ist) |
Redaksi | Sabtu, 28 Juni 2025
ACEH SINGKIL, GPN.COM – Sebuah momen bersejarah terjadi di perairan Aceh Singkil pada Sabtu, 28 Juni 2025. Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, memimpin langsung kegiatan syukuran, zikir, dan doa bersama dalam rangka merayakan kembalinya empat pulau yang sebelumnya disengketakan ke wilayah administratif Provinsi Aceh.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Gubernur Aceh bersama jajaran pejabat daerah, TNI-Polri, serta Forkopimda Aceh Singkil. Rombongan bertolak menggunakan speed boat milik Satpolairud menuju empat pulau yang menjadi pusat perhatian: Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek.
Sambutan hangat diberikan oleh Forkopimda Aceh Singkil, termasuk Kapolres AKBP Joko Triyono, S.H., M.H., Kasat Polairud AKP Didik Surya, S.H., dan Kapolsek Singkil Utara IPDA M. Sabri, M.H.
Polemik Panjang yang Berakhir Damai
Status keempat pulau sempat menimbulkan ketegangan setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada April 2025 mengeluarkan keputusan yang menempatkan wilayah tersebut di bawah administrasi Sumatera Utara. Keputusan ini ditentang keras oleh Pemerintah dan masyarakat Aceh dengan mengacu pada bukti sejarah serta geografis.
Akhirnya, pada 17 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menetapkan bahwa empat pulau tersebut merupakan bagian sah dari Provinsi Aceh. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara setelah pertemuan antara Gubernur Aceh, Gubernur Sumatera Utara, dan Menteri Dalam Negeri.
Gubernur Tegaskan Komitmen Pembangunan
Dalam sambutannya, Gubernur Muzakir Manaf menegaskan bahwa Pemerintah Aceh akan fokus membangun infrastruktur dan mengembangkan potensi ekonomi serta pariwisata di keempat pulau tersebut.
"Kita bersyukur atas berakhirnya polemik ini. Kini saatnya kita bersatu untuk membangun. Pemerintah Aceh berkomitmen menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah-wilayah terluar,” ujarnya di hadapan warga dan tokoh masyarakat setempat.
Dukungan Keamanan dari Aparat
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Joko Triyono, memastikan pihaknya siap menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut. “Kami akan terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kedaulatan dan ketertiban, terutama di wilayah-wilayah perairan strategis seperti ini,” ungkapnya.
Kehadiran aparat keamanan dari Polri dan TNI dalam kunjungan ini juga menjadi simbol sinergi dalam menjaga integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Akhir dari Sengketa, Awal Harapan Baru
Kunjungan ini tidak hanya menjadi simbol penegasan kedaulatan, tetapi juga momen rekonsiliasi yang membuka lembaran baru bagi masyarakat Aceh, khususnya di Aceh Singkil. Kini, dengan kejelasan status hukum, pengelolaan dan pemanfaatan potensi alam di keempat pulau tersebut dapat dilakukan tanpa hambatan.
Editor: jnd
Social Header