Gajahputihnews.com _ Banda Aceh _
Rabu 18 September 2024 telah terjadi sebuah musibah yaitu meninggal nya seorang Anak ( Bocah ) yang masih duduk dibangku sekolah dasar telah meninggal dunia , tenggelam dalam bekas galian C ataupun bekas lubang pengerukan tanah pasir ataupun kerikil. lubang tersebut yang sangat besar dan dalam karena terjadi pengerukan berulang kali menjadi sebuah kubangan besar dengan adanya hujan ataupun rembesan air yang keluar dari dalam tanah.
Lalu kubangan tersebut menjadi daya tarik tertentu buat anak anak bermain maupun berenang . Akibatnya bisa saja mereka terperosok , bahkan ada yang sengaja masuk untuk mandi atau berenang sendirian maupun bersama teman anak anak lainya.
Begitu pula informasi yang kita terima dari berbagi sumber pemberitaan , seorang anak (bocah) sekolah dasar tersebut , yang berasal dari desa komplek atau desa Neuheun kecamatan Mesjid Raya , Aceh Besar. Anak tersebut ditemukan dalam sebuah kolam atau kubangan galian yang dalam dalam dan dipenuhi air yang sangat keruh dan banyak. Saat ditemukan sudah lemas dan putih pucat dan saat dibawa ke Pustu atau puskesmas terdekat , sudah tidak bernyawa atau sudah meninggal.
Tentu saja kabar duka ini kedua orang tua , sanak saudara, maupun kerabat terdekat , juga guru guru , teman teman satu sekolah bahkan penduduk desa sangat terpukul dan bersedih. Selain itu kabar duka ini ataupun musibah ini juga menjadi duka buat kita semua para orang tua atau masyarakat yang mendengar mengetahui di daerah Aceh maupun luar Aceh , walau tidak saling mengenal sekalipun ikut juga prihatin.
Karena kejadian ini di tempat yang sama juga pernah memakan korban jiwa pada tahun 2022 dan 2023 yang lalu, bahkan tempo setahun 2024 kembali memakan korban . Sangat miris dan memilukan hati siapa saja yang mendengar .
Bahkan dari informasi yang pernah kita dapat , baca ataupun tonton melalui media cetak , Online , maupun dari pemberitaan Televisi. Chanel YouTube, goegle, Instagram , Tiktok maupun Media Sosmed lainya, Sudah sering terjadi di daerah lain maupun wilayah bahkan propinsi diluar Aceh, kejadian Anak anak dibawah umur atau pun sudah menanjak remaja , Meninggal ataupun tenggelam di sebabkan terperosok ataupun mandi di kubangan bekas galian atau kerukan tanah besar .
Dengan semua kejadian tentu kita bisa ambil pelajaran atau hikmahnya yaitu para orang tua harus lebih waspada maupun hati hati lebih perhatian kepada anak anak nya apa lagi yg masih bocah ataupun dibawah umur maupun yang sudah remaja , awasi saat mereka bermain dan pergi kemana saja , mungkin banyak orang tua yang harus mencari nafkah seharian ,bahkan istri atau ibu ikut bekerja membantu mencari nafkah sebab Ekonomi yang serba sulit kebutuhan yang semakin mendesak ,sehingga anak anak lepas dari pengawasan orang tua dirumah atau pun bermain diluar rumah
Namun kepada sanak keluarga , kerabat , famili, maupun tetangga , ataupun masyarakat desa saling lebih perduli lingkungan sekitar ikut mengawasi saat anak anak bermain walau bukan anak kita sendiri paling tidak ada tingkat kepedulian , sama sama mengawasi saat anak anak bermain atau pergi kesuatu tempat.
Harapan kita tentu saja di himbau kepada pemerintah setempat tingkat kota atau pun desa , juga para aparatur pemerintah kota, juga aparat kepolisian , serta aparat hukum dan desa bersama masyarakat, membantu keamanan ketentraman dan kedamaian menjaga kelestarian kampung ataupun kota bersama pemkob juga , Awasi orang orang , perusaahan, perorangan ataupun kelompok yang masuk ke desa kita yang bertujuan merusak , menggali , mengerok membuat proyek , ditanya tujuan dan maksud datang ke wilayah kita , mau mengorok tanah , minta pertanggung jawab menutup lobang yg di buat , tidak boleh berkali kali mengerok tanah di tempat yg sama ,
Beri tindakan tegas kepada mereka yang tidak bertanggung jawab merusak tanah , atau alam pemerintah desa dan kota juga aparat keamanan , menindak tegas dan memberi sanksi kepada yang melanggar.
Social Header