Banda Aceh, 26/6/2025
Baru pertama kali selama Baitul Mal terbentuk, Komisioner Baitul Mal Kota Banda Aceh melakukan monitoring atau supervisi langsung ke lapangan terhadap data yang diterima oleh Lembaga Keistimewaan tersebut. Monitoring ini dilakukan terhadap calon mustahik dari fakir uzur.
"Monitoring fakir uzur ini dilakukan guna memastikan agar tim yang dikirim melakukan verifikasi data calon mustahik zakat atau infak maupun sedekah benar-benar melakukan tugasnya dengan baik. Hasil monitoring tadi di kawasan Peuniti Tim verifikator sudah sangat OK," ujar Ketua Baitul Mal Banda Aceh Dr. Yusuf Al-Qardhawy, MH yang turun langsung ke lapangan.
Tim Verifikator Baitul Mal Banda Aceh dibentuk untuk memverifikasi dan memvalidasi data yang masuk ke Baitul Mal agar sesuai juknis dan ketentuan yang telah disusun oleh Badan Baitul Mal Kota (BMK) Banda Aceh. Tim verifikasi ini tidak memiliki wewenang untuk menentukan apakah objek verifikasi tersebut layak mendapatkan bantuan atau tidak. Hal ini ditentukan oleh BMK sesuai juknis dan ketentuan yang ada.
"Tidak ada wewenang tim verifikator menentukan layak atau tidak layak seseorang mendapatkan bantuan. Yang menentukan layak atau tidak terhadap bantuan ke mustahik adalah komisioner Baitul Mal," ungkap Dr. Yusuf
Lebih lanjut Dr. Yusuf menegaskan, akan mengambil tindakan tegas terhadap Tim Verifikator yang tidak jujur dalam melakukan verifikasi.
"Kita tidak main-main terhadap verifikator yang tidak jujur dalam melakukan verifikasi. Kita ingin verifikasi dilakukan secara objektif dan tidak diskriminatif terhadap siapapun. Buat laporan sesuai realita di lapangan." Pungkas alumnus Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) ini.*
* Redaksi
Social Header