Kota Banda Aceh
![]() |
Foto: Yusuf Ibrahim,SH Keuchik Kampung Lamteh Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh |
Gajahputihnews.com
Banda Aceh || Hari ini selasa, 22 April 2025 merupakan hari bersejerah, dimana Kota Banda Aceh telah berusia 820. Seluruh pemerintahan kampung bersama masyarakatnya mengucapkan selamat ulang tahun kota tua Banda Aceh, semoga kotamadya Banda Aceh yang merupakan pusat ibukota Provinsi Aceh bertambah maju dan jaya dimasa yang akan datang. Aamiin Yarabbal'alamin, ucap keuchik kampung Lamteh Yusuf Ibrahim, SH.
![]() |
Perangkat Tuha Peut Gampong Lamteh |
"Hal senada juga di ungkapkan oleh masyarakat kampung Lamteh dari tokoh masyarakat, Tuha Peut Gampong, pemuda dan masyarakat lainnya yang kami temui”
Penetapan hari lahirnya Kota Banda Aceh berdasarkan hari deklarasi berdirinya Kerajaan Aceh di Benteng Liang Khie di Lingke-Banda Aceh pada tanggal 22 April 1205 M.
Pendirian Kerajaan Aceh tersebut atas prakarsa Syeikh Abdullah Kan'an yang berasal dari Kan'an Palestina dan muridnya Meurah Johan anak Sultan Adi Genali dari Kerajaan Lingge Aceh Tengah.
Pada awal pendirian Kerajaan Aceh wilayahnya terdiri dari wilayah Kerajaan Hindu sebelumnya yang rakyatnya telah memeluk Agama Islam berkat dakwah Sheikh Abdullah Kan'an dan rombongan utusan Sultan Kerajaan Islam Peureulak untuk memenuhi permohonan kerjasama dari Raja Kerajaan Indra Purba/Lamuri dalam bidang militer dan lain-lain.
Kerajaan-kerajaan tersebut yaitu :
Adapun Sultan pertama Kerajaan Aceh dinobatkan Meurah Johan dengan gelar Sultan Alaiddin Johan Syah dan Kadhi Malikul Adil adalah Syeikh Abdullah Kan'an.
Pada awal pemerintahan Kerajaan Aceh dibawah pimpinan Sultan Alaiddin Johan Syah masih dikendalikan dari pusat Kerajaan Indra Purba/Lamuri di Lamreh.
Kemudian secara resmi ibukota Kerajaan Aceh dipindahkan ke daerah dekat Kuala Krueng Aceh pada masa cicitnya Sultan Alaiddin Mahmud Syah yang berkuasa pada tahun 1267 M - 1309 M.
"Pusat Kerajaan Aceh pertama lokasinya dekat Kuala Krueng Aceh yaitu daerah Kampung Pande. Peulanggahan dan sekitarnya saat ini”
Berdasarkan beberapa literasi sejarah yang panjang telah kita ketahui bersama, seyogyanya warga kota Banda Aceh untuk terus menjaga kelestarian sejarah, budaya, adat istiadat, keragaman dan kebhinekaan yang telah lama kita jaga bersama.
Serta yang paling utama bagaimana kota Banda Aceh terus maju dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya dengan berbagai peluang pekerjaan, dengan tetap berpedoman pada penyelenggaraan Hukum dan Syariat islam itu sendiri, kata Keuchik kampung Lamteh Yusuf Ibrahim, SH mengakhirinya.
Social Header