Breaking News

ALUMNI DAYAH TULIS BUKU

 

Gajahputihnews.com

Banda Aceh, 20/08/2024 

Iffatun Ghaziyya adalah salah satu santri dayah yang memiliki talenta dalam menulis karya ilmiah. Gadis kelahiran Peudada (Alue Ketapang), Bireuen 14 April 2002 silam adalah alumni Dayah Al-Islah Al-Aziziyah Luengbata Banda Aceh. Dayah ini dipimpin oleh Teungku H. Bulqaini Tanjongan alias Tu Bulqaini.

 

Setelah menamatkan SD Mon Singet Kajhu, Aceh Besar tahun 2013 melanjutkan ke dayah ini. Selama tiga tahun menimba ilmu agama di Dayah Tu Bulqaini, pada tahun 2016 melanjutkan ke Dayah MUQ (Madrasatul ‘Ulumul Qur’an) Pagar Air Aceh Besar.

 

Pada tahun 2019 melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Konsentrasi disiplin ilmu yang dipilih adalah MPI (Manajemen Pendidikan Islam). Anggota PII (Pelajar Islam Indonesia) ini menyelesaikan tepat waktu selama 4 tahun dan memperoleh IPK 3,75.

 

Gadis berperawakan kecil yang telah menjadi piatu sejak usia 10 bulan ini cukup telaten dalam menulis dan merangkai kata-kata dalam tulisannya. Atas masukan banyak pihak termasuk keluarga, penelitian yang tergolong prestise ini kemudian diterbitkan oleh Yayasan Pena Banda Aceh, sebuah penerbit yang terkenal di Banda Aceh yang banyak menulis buku-buku sejarah dan pendidikan.


Buku ini terbit bulan Februari 2024 dengan jumlah 172 halaman. Yang memberi kata pengantar buku ini adalah Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman, MA, yang kebetulan semasa kuliah dosen langsung penulis. Yang menjadi editor buku yang berjudul “Historia & Manajemen Dayah Aceh”
adalah Dr. Abdullah Sani, Lc, MA, alumni Dayah Babussalam Blang Bladeh Bireuen sekaligus Dosen FISIP UIN Ar-Ranry.

 

Buku ini dapat menambah literatur sekaligus sumbangan pemikiran memperkaya khazanah kedayahan, di mana bagian pertama buku ini menjelaskan mengenai sejarah dayah di Aceh sejak era kerajaan Aceh hingga era Reformasi, selanjutnya membahas mengenai nama-nama kitab klasik (turats) dari kelas satu hingga kelas tujuh serta lengkap dengan nama penulisnya (musannif). Pada bab-bab berikutnya dijelaskan mengenai fungsi dan peran dayah era penjajahan Belanda, Jepang, dan era kemerdekaan. Pada bab lain dibahas mengenai bentuk menajemen beberapa dayah di Aceh serta di luar Aceh.

 

Bila dibaca tuntas buku ini akan tergambar kepada kita betapa dayah sesungguhnya sudah eksis dan berperan besar di Aceh sejak zaman Kerajaan Perlak abad 9 Masehi dan selanjutnya terus berkembang hingga saat ini. Deskripsi lain isi buku ini tentang kontribusi para ulama dayah yang merupakan orang di garda terdepan dalam mengusir dan mempertahankan kedaulatan kerajaan atau kesultanan Aceh dari aneksasi dan agresi asing, seperti Portugis, Belanda dan Jepang.

 

Agar dayah di Aceh mandiri dan tidak terus bergantung kepada donatur atau pemerintah, solusi yang ditawarkan, “Kuncinya adalah dayah harus memiliki manajemen yang baik dalam mengelola lembaga pendidikan sebagai kunci menuju kesuksesan dunia dan akhirat”, demikian tulis warga Deahraya Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh ini pada penutup di akhir bukunya.

 

Penulis: Dr. M. Yusuf Al-Qardhawy, MH

© Copyright 2022 - GAJAH PUTIH NEWS.COM