![]() |
Komunitas One Ummah menggelar aksi damai sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina pada Jumat sore, 7 November 2025. Redaksi | Gajahputihnews.com Jum'at, 7 November 2025 Penulis: Junaidi Ulka |
"Komunitas One Ummah Gelar Aksi Damai Solidaritas untuk Palestina di Banda Aceh
Sesampainya di lokasi, sekitar 200 peserta dari berbagai komunitas turut bergabung dalam kegiatan tersebut.
Massa menyerukan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina serta mengecam agresi yang masih terjadi di wilayah tersebut.
Koordinator lapangan, Ustaz Khairul, dalam wawancara nya menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat Aceh terhadap penderitaan yang dialami rakyat Palestina.
“Kami berharap pemerintah Indonesia dapat terus memberikan dukungan dan mengambil langkah nyata seperti mengirim langsung Tentara nya untuk membantu Palestina,” ujarnya kepada awak media Gajahputihnews.
Aksi berlangsung tertib dan diwarnai dengan pengibaran bendera serta pembentangan spanduk dan poster yang menyerukan perdamaian.
Sejumlah orator dari Komunitas One Ummah juga menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan dan ajakan untuk memperkuat solidaritas antar umat.
"PERNYATAAN SIKAP
Palestina Masih Terjajah, Bebaskan Dengan Jihad dan Khilafah
Sebagaimana telah diketahui bersama, bahwa Presiden AS Donal Trump telah memimpin pertemuan yang dihadiri Arab Saudi, UEA, Qatar, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan yang dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, pada Selasa, 23/9/2025, dan ia mengajukan rencana 21 poin kepada mereka, dan yang paling menonjol di antaranya tuntutan pembebasan semua tahanan Yahudi yang ditahan Hamas, gencatan senjata permanen, dan penarikan bertahap tentara Yahudi.
Pada salah satu poin perjanjian gencatan senjata itu menyatakan, “Semua infrastruktur militer, termasuk terowongan dan fasilitas produksi senjata, akan dihancurkan dan tidak akan dibangun kembali. Selanjutnya akan ada proses demiliterisasi Gaza di bawah pengawasan pasukan independen, dan tentara entitas Yahudi akan tetap menguasai sekitar 53% wilayah Jalur Gaza.
Terkait perkembangan Palestina ini, Kami One Ummah Bersama Komponen Umat Islam menyatakan sikap sebagai berikut:
- Gencatan senjata, meski memberikan kelegaan sementara waktu, tetapi tidak berarti penjajahan Israel di Palestina berakhir. Israel dengan dukungan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Eropa akan terus menjadikan negeri Palestina di bawah penjajahan mereka.
- Inisiatif Trump melakukan gencatan senjata di Gaza adalah upaya busuk untuk menghapus isu Palestina dan melegitimasi penjajahan Israel.
- Sambutan para penguasa Muslim terhadap rencana tersebut mengonfirmasi bahwa mereka telah mengkhianati amanah umat dan menjadi pelayan bagi kepentingan imperialis Barat dan Zionis.
- Menyerahkan penyelesaian masalah Gaza kepada Trump padahal ia adalah pendukung utama agresi brutal Yahudi terhadap Gaza adalah puncak pengkhianatan dan penghinaan terbesar bagi kaum muslimin.
- Menolak Gencatan senjata yang sifatnya hanya menunda pembantaian, namun tidak menghentikan akar masalah, yaitu penjajahan itu sendiri. Gencatan senjata sejati haruslah diikuti dengan penarikan penuh pasukan dan pemukim Israel.
- Menolak Solusi dua negara, karena merupakan pengkhianatan terhadap perjuangan dan hak umat Islam atas seluruh tanah Palestina dan karena itu, solusi tersebut adalah haram. Karena mengakui solusi dua negara berarti mengakui keberadaan entitas Zionis Yahudi di tanah yang seharusnya sepenuhnya milik kaum Muslimin.
- Jihad dan Khilafah adalah solusi masalah Palestina. Khilafah adalah wujud hakiki persatuan Umat Islam. Khilafah akan mengerahkan tentaranya untuk berjihad mengusir penjajah Israel dan berhadapan dengan negara-negara penyokong Israel. Khilafah yang akan mengungkap dan menghancurkan rencana busuk negara penjajah dan kaki tangannya.
- Solusi Palestina hanya bisa terwujud jika umat Islam bersatu, berjuang, dan melaksanakan kewajiban agama kita untuk membebaskan tanah suci Palestina ini. Jihad dan tegaknya Khilafah adalah jalan kita. Tidak ada waktu lagi untuk menunda-nunda, karena setiap detik yang berlalu adalah penderitaan bagi rakyat Palestina. Kami mengajak seluruh umat Islam, para pemimpin, dan tentara Muslim di seluruh dunia untuk bersatu, mengakhiri penjajahan Zionis Israel dan negara-negara pendukungnya. Akhiri penderitaan Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya dari penjajahan sekarang juga!
Kegiatan di Bundaran Simpang Lima ditutup dengan do'a bersama yang dipimpin oleh salah seorang ustaz dari Komunitas One Ummah. Do'a tersebut dipanjatkan untuk keselamatan dan kedamaian bagi rakyat Palestina.
Usai doa bersama, peserta aksi membubarkan diri dengan tertib dan kembali ke titik awal di depan Masjid Raya Baiturrahman.


Social Header