Aceh Utara,gajahputihnews.com– Di usia senjanya, Mustar (73) bersama sang istri tercinta, Daniyah (53), harus menjalani kehidupan yang penuh keprihatinan di sebuah rumah reot di Dusun Lhok Ceubo, Gampong Lhok Merbo, Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Bersama dua buah hati mereka, keluarga kecil ini tinggal di rumah yang sudah dimakan usia, dengan kondisi yang jauh dari kata layak huni.
Dinding rumah kayu yang lapuk dan atap yang bolong membuat setiap tetes hujan menjadi ancaman. Bukan hanya dingin yang menusuk, namun juga air yang merembes ke dalam ruangan, membasahi lantai dan tempat tidur sederhana mereka. “Kalau hujan turun, kami sekeluarga tidak bisa tidur. Air masuk dari atap yang bocor,” tutur Daniyah dengan mata berkaca-kaca.
Kondisi rumah Mustar sungguh menyayat hati. Di saat keluarga lain bisa beristirahat nyaman di tempat tinggal yang kokoh, Mustar dan keluarganya justru harus berjibaku dengan hujan dan angin malam.
Yang lebih memilukan, menurut keterangan istrinya, sudah banyak oknum yang datang meminta fotokopi KTP dan KK dengan alasan akan membantu pengurusan rumah layak huni. Namun, hingga kini, janji itu hanya tinggal kata-kata tanpa ada hasil yang nyata.
“Kami sudah sering diminta data, katanya untuk urus rumah. Tapi sampai hari ini tidak ada juga bantuan. Kami hanya bisa berharap,” ungkap Daniyah kepada Wartawan media ini Rabu,10/9/2025 sekira pukul 14.30 Wib.
Mustar pun dengan kerendahan hati memohon kepada Anggota Dewan dan pihak Pemerintah, agar kiranya dapat memberikan perhatian serius kepada nasib keluarganya. Sebuah rumah sederhana yang layak huni sudah menjadi impian besar di sisa hidupnya, demi melindungi istri dan anak-anaknya dari hujan serta panas terik.
Harapan Mustar seharusnya tidaklah berlebihan. Sebab, rumah yang layak huni adalah hak dasar setiap warga negara. Kini, keluarga kecil itu hanya bisa menunggu dengan penuh kesabaran, sembari berharap masih ada hati nurani para pemimpin dan dermawan yang tergerak untuk menolong.(TSA)
Editor/admin : @mpon_Bl@ng
Social Header
Kontributor