Breaking News

Rencana Legalisasi Kasino, Ini Respon Sekretaris DPW SWI Provinsi Aceh, Adhifatra Agussalim

Rencana Legalisasi Kasino, Ini Respon Sekretaris DPW SWI Provinsi Aceh, Adhifatra Agussalim

Gajahputihnews.com

Banda Aceh - Wacana pemerintah pusat terkait legalisasi kasino sebagai bagian dari upaya meningkatkan sektor pariwisata dan penerimaan negara menuai tanggapan beragam dari berbagai pihak. Di Provinsi Aceh, yang dikenal dengan penerapan syariat Islam secara khusus, rencana tersebut mendapat respons tegas dari Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Sekber Wartawan Indonesia (DPW SWI) Provinsi Aceh, Adhifatra Agussalim, C.I.P, CIAPA, CASP, CPAM, C.EML.


Dalam keterangannya kepada media, Adhifatra menyatakan bahwa legalisasi kasino di Indonesia, apalagi jika melibatkan wilayah Aceh selaku Serambi Mekkah, adalah bentuk pengingkaran terhadap nilai-nilai moral Pancasila dan prinsip keistimewaan Aceh.


"Aceh memiliki kekhususan dalam penerapan syariat Islam. Legalisasi kasino, dalam bentuk apapun, tidak hanya mencederai marwah hukum Islam yang berlaku di Aceh, tapi juga bisa memicu konflik sosial dan keresahan di tengah masyarakat," ujar Adhifatra, Senin (20/05/2025).


Ia juga menegaskan bahwa SWI Aceh akan tetap konsisten menjadi bagian dari suara masyarakat dalam menjaga nilai-nilai moral dan hukum yang berlaku di Tanah Rencong. “Kami tidak anti terhadap pembangunan atau investasi, tapi harus tetap dalam koridor kearifan lokal dan hukum daerah. Kasino bukan solusi, melainkan potensi masalah baru,” lanjutnya.


Adhifatra yang juga tergabung dalam Indonesian Risk Management Professional Association (IRMAPA) mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk ulama, tokoh adat, dan organisasi kemasyarakatan, untuk bersatu menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk praktik perjudian yang ingin dilegalkan, termasuk kasino.


"Kami mendorong pemerintah pusat untuk menghormati kekhususan Aceh, serta mendengarkan aspirasi rakyat yang selama ini menolak praktik-praktik yang bertentangan dengan syariat," tegasnya.


Rilis ini juga menjadi seruan kepada insan pers dan lembaga media, "untuk turut mengawal isu ini secara objektif dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas, terutama dalam menjaga identitas Aceh sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam," tutupnya. (RED)

© Copyright 2022 - GAJAH PUTIH NEWS.COM